Sabtu, 10 Januari 2015

harga bbm yang simpang siur menekan nilai tukar rupiah

kenaikan harga bbm yang terus melonjak membuat resah masyarakat dan menambah beban ekonominya.selain itu  juga menekan niali tukar rupiah 
Ketua Perbanas (Persatuan Bank Umum Nasional) Sigit Pramono,  menilai ketidakpastian kenaikan harga BBM bersubdisi kembali menekan nilai tukar rupiah.
Hari ini, rupiah bergejolak cukup dalam. Berdasarkan data Reuters, rupiah berada di level Rp9.805 per dolar AS.

Melihat fakta tersebut, Sigit pun menghimbau pemerintah segara memutuskan kenaikan harga tersebut. "Ketika di IBEX Mei lalu, kami imbau pemerintah apakah BBM mau naik atau tidak, pelemahan ini (rupiah) kan dampak  dari ketidakpastian," kata Sigit di acara konferensi Press Jazz Gunung Indonesia di Jakarta.

Ia menjelaskan, kondisi ekonomi di tanah air sangat berpengaruh terhadap kestabilan nilai tukar dan faktor ekonomi global. Jika pemerintah tidak segera menaikkan harga, maka pasar valuta asing akan terus merespon dengan pelemahan rupiah.

Pelemahan rupiah, katanya, akan berdampak pada tingginya biaya operasi moneter Bank Indonesia. Hal ini menyebabkan tergerusnya cadangan devisa Indonesia. Sekedar informasi, pada Bulan Mei lalu cadangan rupiah berada di level US$105 miliar.

"BI akan kembali kan ke pemerintah, kalau rupiah tidak stabil biaya moneter akan tinggi.  Harus segera dinaikan,"

1 komentar: